Skip to main content

Surat Terakhir untuk Penghuni Mars


January 3rd 2011

Kepada sahabatku,

Masih ingatkah kamu? Pertama kali mengenalmu, waktu mulai kuliah di Bandung. Ternyata kamu tinggal tidak jauh dari tempat kosku. Sebagai sesama anak Jakarta yang baru pertama kali jauh dari rumah, waktu itu kita bersepuluh rajin ngumpul di rumahmu. Maklum, baru saja lepas dari pengawasan orang tua. Masih ingat ga? Waktu kalian semua jemput aku jam 10.00 malam di tempat kosanku. Maaf yah, kalau aku lupa bilang bapak kosku galaknya minta ampun. Tapi selanjutnya, lemparan batu ke jendela kamar tidurku ternyata cukup ampuh, untuk bikin aku bangun, keluar mengendap-endap lalu kabur dugem bersama kalian. Naughtiness will find a way... :)


Kepada sahabatku,

Empat tahun kuliah, tidak banyak yang aku tahu tentang kamu. Tapi aku tahu kalau kamu pernah naksir tetanggamu, .aku juga tahu kalau kamu pernah naksir sahabatku dan aku juga tahu obsesimu untuk memanjangkan rambut keritingmu. Dan akhirnya ternyata kita bertiga, aku, kamu dan sahabatku yang kamu taksir itu bisa lulus kuliah pada saat yang sama.

Kepada sahabatku,

Status pengangguran ternyata membuat kita jadi akrab. Sama-sama kesepian, karena waktu itu aku sedang LDR sama cowokku dan kamu jomblo abadi :) Sebagai status pencari kerja no. 1 ditambah rumah kita yang memang berdekatan, bikin kita jadi tambah akrab dan saling curhat. Semua rahasia aku kamu tahu dan sebaliknya. Ternyata kita punya obsesi yang sama, untuk pengen belajar dansa. Kejamnya dunia kerja ternyata bikin kita jarang ketemuan apalagi teleponan. Sebulan, dua bulan, tiga bulan, sampai akhirnya kamu semakin menjauh dan menjauh dan tiba-tiba menghilang seperti ditelan bumi. Bahkan ketika ada berita baik aku sudah bertunangan pun aku tidak bisa berbagi denganmu. Aku kehilangan juga sahabat terbaik tempat curhatku...dan baru sadar kalau ternyata aku teramat sangat kangen sama kamu entah sebagai apa. Dan di malam tahun baru sekaligus tahun baru terakhirku sebagai single. Setelah lama menghilang, tiba-tiba saja kamu sudah berdiri di hadapanku. Tanpa aku sadar aku memelukmu dan menangis di pelukanmu sambil berkata, “Sebentar lagi aku akan menikah....aku kangen, kemana aja kamu....”. Entah kenapa harus kalimat itu yang terucap dari bibirku. Kamu hanya tersenyum dan memelukku, “everything is gonna be ok. I'll be there for you....”. “Jangan pernah menghilang lagi...,” lirih pintaku.

Kepada sahabatku,

Dan kamu benar-benar menepati janjimu. Pulang kantor kamu pasti langsung nongol di depan rumahku sambil menantang, “Ayo mau kemana lagi hari ini..”. Hari-hari menjelang pernikahanku menjadi berlalu begitu cepat. “Mumpung kamu belum nikah,” katamu selalu. Sampai mendadak aku merasa bergantung sekali kepadamu, mendadak kamu terlihat sangat menarik di mataku, mendadak aku kangen kalau sehari saja tidak mendengar suaramu. Hingga suatu malam tanpa sadar aku mengecup pipimu dan kamu terdiam dan berkata,” I want you..”. Dan kamu memeluku lamaaaaaa sekali. Aku tahu ini salah, tapi aku sangat ingin waktu berhenti saja saat itu.

Kepada sahabatku,

Masih inget ga kamu? Sejak hari itu, kita berdua tidak terpisahkan. Dimana ada kamu di situ ada aku. Tidak ada diantara sahabat-sahabat kita yang tahu kalau isi sms kita berdua penuh dengan kata-kata cinta dan sayang, tidak ada yang tahu kalau di dalam bioskop itu tanganku tidak pernah terlepas dari genggamanmu. Dan kitapun memilih diam membisu, menikmati kebersamaan kita. Karena kita tahu kalau segala kemesraan ini ada batasnya. Dan di malam aku akan resmi berstatus nyonya. Masih kuingat kata terakhir yang kamu ucapkan,” kamu akan bahagia dengan pilihanmu.”. Dan malam itu ketika seharusnya aku sudah bermimpi dan bersiap menjadi orang paling berbahagia di dunia..hanya suaramu yang sangat ingin kudengar...” aku pasti datang besok...” begitu janjimu....

Kepada sahabatku,

Delapan tahun berlalu, bukan aku tidak pernah mengingatmu. Aku masih sering berkumpul dengan sahabat kita dulu dan aku selalu berharap akan melihat wajahmu. Suatu malam aku bermimpi kamu begitu nyata di hadapanku dan aku terbangun dengan sejuta perasaan bersalah kepada sosok yang terlelap di sisiku. Akhirnya aku tahu arti mimpi itu ketika melihat selembar undangan yang kau kirim untukku.

Kepada sahabatku,

Maafkan aku yang tidak memiliki cukup keberanian untuk datang ke pestamu. Maafkan aku bila aku tidak berjiwa besar untuk mengucapkan selamat untukmu. Maafkan aku bila kamu merasa aku tidak berbahagia untukmu. Satu yang aku percaya bahwa kamu tidak pernah melupakanku karena sms ucapan selamat darimu selalu hadir di hari ultahku. Terima kasih atas semua kenangan itu karena aku tahu cinta tidak harus bersatu....

Comments

Popular posts from this blog

I Love Your Smell

I'm not a Perfume Lover, almost never bought it by myself. I remember my first perfume was Color by Benetton, shared it with my sister, it's a gift from my parents. And my college year perfume was a red jeans from Versace (gift from my friend). Never wear the perfume until the last drop cause I don't want to be identified by one fragrant only. I Love to wear different kinds of fragrant depend on my mood everyday. I spray it whenever I need to lift my mood up. That's why I have choices of perfumes to wear everyday (mostly a gift, Lucky me!) Too Feminine from Aigner. Really love this smell, It has a very sweet smell and I feel really feminine whenever I wear it. I choose this smell for evening or for work day when I want to feel like a lady... Starlight from Aigner The strong smell made me feeling very powerful. I spray this whenever I want to feel stronger to face the day (meeting with customer or credit committee...:) J'adore from Dior Whenever I need an elegant fe...

Holiday is Coming to Town

courtesy of www.landscapeindonesia.com Holiday is coming to town. Irvin had graduated from PlayGroup, Adrian got 5th place in his class (proud of you, son) and today I will attend Annual Performance at Adrian's school. The Kids will enjoy their almost 4 weeks holiday. And still, I have got no plan to spend the holiday. Emergency plan, we will send the kids to their grandparents at Cirebon for a week while me and my Super Ex Boyfriend will arrange another plan :) Actually, I never had plan any trip in my holiday. Since we both work and to match our annual leaves is a little bit hassle and the holiday always come in June or December (of course) where office is on busy mode achieving target. So our holiday would be on Idul Fitri holiday and New Year Holiday. We never go to somewhere distant, only Cirebon (where my in-laws live) or Bandung (where my parents live) or casual runaway to Bogor or Hotel Kristal - a nearby hotel at Pondok Indah.. hahaha. See our casual destination is really...

I dont know how I do it

today was my first day started to work again I feel so excited yesterday Unfortunately both my household assistants didn't show up as their promise i failed to contact them so my conclusion was they don't want to work with me anymore So, me and my husband started to make some plans from A to Z We tried every possibilities We gave up for a long term plan and we finally chose the most possible plan I woke up earlier, prepared the breakfast, prepared the kids for school I also prepared some meals for kid's lunch Washed some clothes, did some dishes and cleaning my house I really feel like SJP at movie "I don't know how she does it' courtesy to www.imdb.com Have you watch this movie?  This movie is about a financial executive Kate Reddy who is a breadwinner for her family. She was a successful career woman but still tried hard to be a good mom Her enemies were men at work and Momster (full-time housewives at school) Tell...