Skip to main content

Her Life

Bella menutup notebook di hadapannya. Yes, Writer's Blocked. Musuhnya para penulis. Sudah 2 jam dia mencoba fokus pada artikel yang ditulisnya. Namun sulit sekali rasanya dia berkonsentrasi. Pikirannya melayang-layang entah kemana, yang pasti keluar melewati tembok apartemen yang dingin. Deadline artikel tinggal 2 jam lagi. Matanya memandang smartphone yang tergeletak di samping netbooknya. Satu hal yang berusaha ditahannya sejak 2 jam yang lalu. Diraihnya benda itu, mencari satu nama di antara semua kontak instant messengernya, dan jemarinya pun mengetik dengan lincah di atas keyboard QWERTYnya.

PrincessBella: Masih meeting? Ga mau mampir ke sini?

GerrySantoso: Yes. Best effort. Besok sudah pasti

PrincessBella:Why?

GerrySantoso: will be finish at 10 PM. Besok harus stand by golf jam 6 di Bogor.

PrincessBella: Writer's Blocked. I need you.

GerrySantoso: I'll try to stop by. Bobo aja dulu. Aku meeting lagi yah

PrincessBella: Thank You, I love you.

GerrySantoso: I Love you too...

Bella tersenyum, otomatis men-delete conversationnya. Dadanya berdebar kencang, tak sabar. Membayangkan Gerry Santoso, seorang CEO sekaligus pemegang saham sebuah perusahaan property besar. Setiap pertemuannya dengan Gerry seperti menjadi candu baginya. Seakan tak pernah terpuaskan, ingin lagi, lagi dan lebih lama lagi. Padahal ini adalah tahun kelima sejak mereka pertama kali bertemu di acara launching sebuah produk investasi yang diadakan oleh kantor tempat Tanya bekerja, di sebuah ball room hotel besar di bundaran HI. Bella yang terlambat datang tidak sengaja turun dari mobil bersamaan dengan Gerry yang juga keluar dari sedan hitamnya. Ketika mata mereka bertemu, otomatis Bella tersenyum dan mengganggukan kepalanya ke arah Gerry. Sementara Gerry membalas senyumannya sambil mengagumi keanggunan Bella. Menjajari langkah Bella dan mengulurkan tanggannya.

“ Selamat malam, Saya Gerry.” katanya formal.

“ Selamat malam, saya Bella. “ katanya sambil membalas uluran tangan Gerry. Setengah tak percaya dia sedang berjabat tangan dengan sosok yang biasa menghiasi majalan high end ibukota. Sudah lama dia mengagumi sosok ini, sosok yang mungkin usianya hampir seumur dengan ayahnya. Tokoh sukses bertangan dingin yang selalu bisa menjadikan satu wilayah yang tadinya tidak dilirik siapapun, menjadi kawasan perumahan dengan harga tanah yang berlipat-lipat.

Malam itu, Gerry terlihat jauh lebih muda dibandingkan foto-fotonya di majalah atau surat kabar. Bella ingat pernah suatu hari membaca majalah bersama dengan Tanya saat itu ada artikel membahas Gerry. Di situ Gerry mengenakan kemeja putih tangan panjang berfoto di belakang meja kerjanya. Dia menunjuk foto Gerry,” Ini baru laki-laki. Dewasa, sukses, kelihatannya baik. Pasti dia orangnya tegas tapi lembut hatinya.” Waktu itu Tanya hanya tertawa mendengarnya, “ Ya ampun, Bella. Itu sih ABG Angkatan Babe Gue..hahahaha.”

Kemudian keduanya tertawa. Siapa yang menyangka, setahun kemudian Gerry Santoso menjadi sosok yang paling dekat dengan Bella.

Bella terbangun ketika sebuah tangan mengelus pipinya,“ Princess, bangun...”

Bella tersenyum mengantuk,” Hi Baby, baru datang?” matanya melirik ke arah jam di dinding. Sudah jam 11. Bella memeluk Gerry erat, merebahkan kepalanya di dada bidang Gerry. Bau khas parfum Gerry tercium lembut di hidungnya.

“ I miss you, baby,” kata Bella lembut. Gerry balas memeluk Bella erat,” I miss you too.”

Bella meregangkan pelukannya, memandangin wajah Gerry dari dekat. Mendekatkan bibirnya ke bibir Gerry. Tiba-tiba Gerry menciumnya cepat, melepaskan pelukannya

“ Hush..aku cuma punya waktu satu jam. Besok harus golf jam 6. Katanya mau nulis, ayo aku temenin.”

“ Ga bisa berangkat dari sini aja golfnya?” tanya Bella manja.

Gerry tersenyum,” Kamu tahu kan kalau itu tidak mungkin, Princess. Eh aku tadi minta tolong Warto turun di mini market apa itu yang kata kamu banyak ABGnya. Aku beliin kamu Hot Dog besar full of keju dan chillies.”

“ Hm...yummy. Bener yah temenin aku nulis.”

Setelah menghabiskan hot dognya. Bella membuka kembali netbooknya dan mulai mengetik di atas tempat tidur nya dengan Gerry yang memeluknya dari belakang. Dua jam pun berlalu, Bella mematikan notebooknya. Gerry sudah mendengkur pelan di sampingnya. Ingin rasanya Bella memeluknya dan melewatkan malam ini dengannya. Namun dia tahu, dia tidak bisa meminta terlalu banyak. Ini konsekuensi hubungan ini. Dan Bella tidak ingin mengakhirinya.

“ Baby, wake up.” Bella menggoyangkan tubuh Gerry pelan. Gerry membuka matanya perlahan, “ Ups, sorry aku ketiduran. Are you finish?”

“ It's Okay, darling. Sudah jam 1. Artikel sudah aku send.”

“ Aku pulang yah, princess.”

“ Thanks sudah nemenin,” kata Bella pelan. Mengecup lagi bibir Gerry dengan lembut sebelum menutup pintu apartemennya. Melepas kepergian Gerry ke tempat dimana dia seharusnya berada.

That's her life, she couldn't ask for more.

Comments

Popular posts from this blog

I Love Your Smell

I'm not a Perfume Lover, almost never bought it by myself. I remember my first perfume was Color by Benetton, shared it with my sister, it's a gift from my parents. And my college year perfume was a red jeans from Versace (gift from my friend). Never wear the perfume until the last drop cause I don't want to be identified by one fragrant only. I Love to wear different kinds of fragrant depend on my mood everyday. I spray it whenever I need to lift my mood up. That's why I have choices of perfumes to wear everyday (mostly a gift, Lucky me!) Too Feminine from Aigner. Really love this smell, It has a very sweet smell and I feel really feminine whenever I wear it. I choose this smell for evening or for work day when I want to feel like a lady... Starlight from Aigner The strong smell made me feeling very powerful. I spray this whenever I want to feel stronger to face the day (meeting with customer or credit committee...:) J'adore from Dior Whenever I need an elegant fe...

Holiday is Coming to Town

courtesy of www.landscapeindonesia.com Holiday is coming to town. Irvin had graduated from PlayGroup, Adrian got 5th place in his class (proud of you, son) and today I will attend Annual Performance at Adrian's school. The Kids will enjoy their almost 4 weeks holiday. And still, I have got no plan to spend the holiday. Emergency plan, we will send the kids to their grandparents at Cirebon for a week while me and my Super Ex Boyfriend will arrange another plan :) Actually, I never had plan any trip in my holiday. Since we both work and to match our annual leaves is a little bit hassle and the holiday always come in June or December (of course) where office is on busy mode achieving target. So our holiday would be on Idul Fitri holiday and New Year Holiday. We never go to somewhere distant, only Cirebon (where my in-laws live) or Bandung (where my parents live) or casual runaway to Bogor or Hotel Kristal - a nearby hotel at Pondok Indah.. hahaha. See our casual destination is really...

I dont know how I do it

today was my first day started to work again I feel so excited yesterday Unfortunately both my household assistants didn't show up as their promise i failed to contact them so my conclusion was they don't want to work with me anymore So, me and my husband started to make some plans from A to Z We tried every possibilities We gave up for a long term plan and we finally chose the most possible plan I woke up earlier, prepared the breakfast, prepared the kids for school I also prepared some meals for kid's lunch Washed some clothes, did some dishes and cleaning my house I really feel like SJP at movie "I don't know how she does it' courtesy to www.imdb.com Have you watch this movie?  This movie is about a financial executive Kate Reddy who is a breadwinner for her family. She was a successful career woman but still tried hard to be a good mom Her enemies were men at work and Momster (full-time housewives at school) Tell...